Kamis, 25 Agustus 2011

Potret Pers Indonesia 2005: Sebuah Laporan (Buku Ke-6)


Buku ini ditulis sebagai rangkuman setahun kegiatan Dewan Pers, yang sedikit banyak merupakan potret kondisi pers Indonesia pada tahun 2005. Fokus buku ini adalah memaparkan sejumlah persoalan ancaman terhadap kebebasan pers, yang dikupas dan ditampilkan dalam perspektif Dewan Pers.

Pada bagian pertama, sejumlah wacana yang mengundang kontroversi dan dikupas dalam buku ini diantaranya adalah dikeluarnya Peraturan Pemerintah tentang Penyiaran; pembahasan RUU Antipornografi; RUU KUHP, serta polemik tentang revisi UU Pers. Juga dikupas tentang ancaman kekerasan terhada pers baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, soal infotainmen, dan bencana Tsunami, yang berpengaruh pada dunia pers di Aceh.

Pada bagian kedua buku ini dimuat kembali berbagai pernyataan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Pers selama dua tahun terakhir, yang merupakan respon terhadap pengaduan masyarakat terhadap pers, atau pengaduan lainnya yang terkait dengan perkembangan pers di Indonesia. Meskipun Indonesia telah menikmati kebebasan pers sejak 1998, kebebasan pers masih berada di jalan licin, yang setiap saat dapat menggelincirkan kebebasan ke dalam kubangan represi. Ancaman terhadap kebebasan pers belum surut, bahkan cenderung semakin sistematis.

Sebagian bahan dan isi buku ini dirangkum ulang dari penerbitan buletin bulanan Dewan Pers, ETIKA, serta kliping berita dari media umum. Buku ini terbit sebagai bagian dari pelaksanaan program Dewan Pers “Promoting Ethics and Professionalism in Indonesia Journalism” yang didukung European Initiative for Democracy and Human Rights (EIDHR) European Commission.*

Tim Penyusun:
Lukas Luwarso,
Sugeng Suprayanto,
Samsuri

ISBN: 979-99140-2-7


Tidak ada komentar:

Posting Komentar